Selasa, 16 Oktober 2018
Pertemuan ke 4 mata kuliah Filsafat Pendidikan membahas mengenai keberadaan akal yang tidak dapat di jangkau pemikiran manusia. keberadaan akal yang misterius ini menjadikan akal sebagai generator atau penggerak realitas (asma) manusia.
Menurut Ki Hajar Dewantara ada 3 yang mewakili klasifikasi pendidikan yaitu ruang yakni dimana tempat atau wadah untuk mengemban atau meimba ilmu, kemudian roh dan jasad yakni serangkaian yang membutuhkan ilmu atau di sebut manusia yang membutuhkan ilmu untuk keberlangsungan hidupnya.
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling akhir sebelum di ciptakannya alam dan seisinya. Dengan itu salah satu tokoh pendidikan Indonesia yaitu Ki Hajar Dewantara menyatakan bahwa Tuhan menjadikan manusia sebagai titah-Nya. Dengan kata lain manusia adalah titah dari ilmu Tuhan. Tuhan menjadikan manusia dalam perjalan perilmuan.
Titah Tuhan terdiri atas badan/jasad/rogo kasar dan rogo alus yang nantinya melahirkan pendidikan lahir dan batin. Pendidikan yang dibawa atau disampaikan Ki Hajar Dewantara merupakan pendidikan untuk penyadaran pada diri sendiri (kesadaran) dan kemudian kesadaran itu mengilhami ruang, roh, jasad, dan atau realitas (asma).
misal : DIRI => Sifat (Sabar) => Realitas/asma (Penyabar) => Tindakan (Meyabari)
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer